- Back to Home »
- Semangat & Berjaya
Posted by : Unknown
Minggu, 08 Februari 2015
“Kalau mereka
boleh berjaya, saya pun boleh berjaya”
Inilah
kata-kata yang sering dilafazkan oleh orang yang cemerlang dalam hidupnya.
Apabila menghadapi masalah atau jalan buntu, mereka tidak mudah berputus asa
kerana berkeyakinan bahawa kalau orang lain boleh buat sesuatu atau berjaya
mengapa mereka tidak boleh.
Rujukan mereka
ialah orang yang cemerlang yang telah membuktikan kehebatan diri. Tetapi bagi
orang yang lemah pula ada tiga kemungkinan. Pertama mereka tidak ada rujukan mana-
mana orang yang cemerlang. Keduanya kalau ada pun rujukan orang yang cemerlang,
mereka merasakan mereka tidak mampu atau layak untuk berjaya seperti itu. Atau
ketiganya rujukan mereka ialah rakan orang lemah sendiri.
Bagi merasionalkan
kelemahan atau kemalasan mereka, orang ini akan berkata “kalau si dia tu sudah
berusaha pun masih gagal, buat apa kita berusaha bersungguh-sungguh” .
Membangun
Kepercayaan diri
Bagi sebahagian
kita yang punya masalah rendahnya kepercayaan- diri atau merasa telah
kehilangan kepercayaan diri, mungkin Anda boleh menjadikan langkah- langkah
berikut ini sebagai proses latihan:
1. Menciptakan
definisi diri positif.
Steve Chandler
mengatakan, “Cara terbaik untuk mengubah sistem keyakinanmu adalah mengubah
definisi dirimu.”
Bagaimana
menciptakan definisi diri positif. Di antara cara yang boleh kita lakukan
adalah:
o Membuat
kesimpulan yang positif tentang diri sendiri / membuat pendapat yang positif
tentang diri sendiri. Positif di sini ertinya yang boleh mendorong atau yang
boleh membangun, bukan yang merosakkan atau yang menghancurkan.
o Belajar
melihat bahagian-bahagian positif / kelebihan / kekuatan yang kita miliki
o Membuka
dialog dengan diri sendiri tentang hal-hal positif yang boleh kita lakukan,
dari mulai yang paling kecil dan dari mulai yang boleh kita lakukan hari ini.
Selain itu,
yang perlu dilakukan adalah menghentikan persepsi diri negatif yang muncul,
seperti misalnya saya tidak punya kelebihan apa-apa, hidup saya tidak berharga,
saya hanya beban masyarakat, dan seterusnya. Setelah kita menghentikan, tugas
kita adalah menggantinya dengan yang positif, konstruktif dan motivatif. Ini
hanya syarat awal dan tidak cukup untuk membangun kepercayaan diri.
2.
Memperjuangkan keinginan yang positif
Selanjutnya
adalah merumuskan program / agenda perbaikan diri. Ini boleh berbentuk misalnya
memiliki target baru yang hendak kita wujudkan atau merumuskan langkah-langkah
positif yang hendak kita lakukan. Entah itu besar atau kecil, yang pentingnya
harus ada perubahan atau peningkatan ke arah yang lebih positif. Semakin banyak
hal-hal positif (target, tujuan atau keinginan) yang sanggup kita wujudkan,
semakin kuatlah keinginan kita. Kita perlu ingat bahawa pada akhirnya kita
hanya akan menjadi lebih baik dengan cara melakukan sesuatu yang baik buat
kita. Titik. Tidak ada yang boleh mengganti prinsip ini.
3. Mengatasi
masalah secara positif
Semangat juga
boleh diperkuatkan dengan cara memberikan bukti kepada diri sendiri bahwa kita
ternyata berhasil mengatasi masalah yang menimpa kita. Semakin banyak masalah
yang sanggup kita selesaikan, semakin kuatlah motivasi diri. Lama kelamaan kita
menjadi orang yang tidak mudah menyerah kalah ketika menghadapi masalah. Kerana
itu ada yang mengingatkan, begitu kita sudah terbiasa merasa pasrah atau kalah,
ini nanti akan menjadi kebiasaan yang membuat kita seringkali bermasalah.
4. Memiliki
dasar keputusan yang positif.
Kalau dibaca
dari praktis hidup secara keseluruhan, memang tidak ada orang yang selalu yakin
atas kemampuannya dalam menghadapi masalah atau dalam mewujudkan keinginan.
Orang yang sekelas Mahatma Gandhi saja sempat goyah ketika tiba-tiba realiti
berubah secara tak terduga-duga. Tapi, Gandhi punya cara yang boleh kita tiru:
“Ketika saya
putus asa maka saya selalu ingat bahwa sepanjang sejarah, jalan yang ditempuh
dengan kebenaran dan cinta selalu menang. Ada beberapa kejahatan dan pembunuhan
yang sepertinya menang tetapi akhirnya kalah. Fikirkan ucapan saya ini,
SELALU”. Ertinya, kepercayaan Gandhi tumbuh lagi setelah mengingat bahwa
langkahnya sudah dilandasi oleh prinsip- prinsip yang benar.
5. Memiliki
model / teladan yang positif
Yang penting
lagi adalah menemukan orang lain yang boleh kita contohi dari segi kepercayaan
dirinya. Ini memang menuntut kita untuk sering membuka mata melihat orang lain
yang lebih bagus dari kita lalu menjadikannya sebagai teladan atau idola.
Demikian pentingnya peranan orang lain ini, ada yang mengatakan bahwa kita
boleh memperbaiki diri dari dua hal:
a) pengalaman
peribadi (life experiencing) dan
b) duplicating
(mencontoh dan mempelajari orang lain).
"Tulisan ini dibuat untuk mengikuti lomba blog dalam rangka memperingati HUT SMK YPT Pringsewu ke-42"